Penyebab Kesulitan Belajar






Banyak sekali penyebab siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Namun dapat dikelompokkan menjadi dua faktor penyebab, yaitu faktor internal dan eksternal.
1.Faktor internal
Faktor internal adalah penyebab kesulitan belajar yang berasal dari individu siswa sendiri. Beberapa hal yang menyebabkan kesulitan belajar antara lain: gangguan pada kesehatan, kelainan pada pendengaran dan penglihatan, rendahnya konsentrasi belajar, dan lain sebagainya.
2.Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu penyebab kesulitan belajar yang berasal dari luar diri siswa seperti: kondisi belajar yang tidak kondusif, beratnya beban belajar, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Cooney, Davis &Henderson (1975) telah mengidentifikasikan beberapa faktor penyebab kesulitantersebut, di antaranya:
1. Faktor Fisiologis
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagiantubuh lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang paling berperanpada waktu belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalammenerima, memroses, menyimpan, ataupun memunculkan kembaliinformasi yang sudah disimpan. Kalau ada bagian yang tidak beres padabagian tertentu dari otak seorang siswa, maka dengan sendirinya si siswaakan mengalami kesulitan belajar. Bayangkan kalau sistem syaraf atau otakanak kita karena sesuatu dan lain hal kurang berfungsi secara sempurna.
Akibatnya ia akan mengalami hambatan ketika belajar. Di samping itu,siswa yang sakit-sakitan, tidak makan pagi, kurang baik pendengaran,penglihatan ataupun pengucapannya sedikit banyak akan menghadapikesulitan belajar. Untuk menghindari hal tersebut dan untuk membantusiswanya, seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal yang berkaitdengan kesulitan siswa ini. Seorang siswa dengan pendengaran ataupunpenglihatan yang kurang baik, sebaiknya menempati tempat di bagiandepan. Untuk para orang tua, terutama ibu, makanan selama masakehamilan akan sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisikputra-putrinya . Makanan yang dapat membantu pertumbuhan otak dansistem syaraf bayi yang masih di dalam kandungan haruslah menjadiperhatian para orang tua.
2. Faktor Sosial
Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua danmasyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatanbelajar dan kecerdasan siswa sebagaimana ada yang menyatakan bahwasekolah adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran orangtuanya. Oleh karena itu ada beberapa faktor penyebab kesulitan belajaryang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakatsekeliling yang kurang mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuhhati. Sebagai contoh, orang tua yang sering menyatakan bahwa BahasaInggris adalah bahasa setan (karena sulit) akan dapat menurunkankemauan anaknya unutuk belajar bahasa pergaulan internasional itu. Kalauia tidak menguasai bahan tersebut ia akan mengatakan “ Ah Bapak sayatidak bisa juga.” Untuk itu, setiap guru tidak seharusnya menyatakansulitnya mata pelajaran tertentu di depan siswanya. Tetangga yangmengatakan sekolah tidak penting karena banyak sarjana menganggur,masyarakat yang selalu minum-minuman keras dan melawan hukum, orangtua yang selalu marah, nonton TV setiap saat, tidak terbuka ataupunkurang menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dapat merupakan contohdari beberapa faktor sosial yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa.
Intinya, lingkungan di sekitar siswa harus dapat membantu mereka untukbelajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah. Dengancara seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu para siswa,harapan bangsa ini untuk berkembang dan bertumbuh menjadi lebihcerdas. Siswa dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkanmenjadi siswa berkemampuan baik, yang berkemampuan kurang dapatdikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru,dan masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja, dapat menyebabkankesulitan bagi siswa. Karenanya, peran orang tua dan guru dalammembentengi para siswa dari pengaruh negatif masyarakat sekitar, disamping perannya dalam memotivasi para siswa untuk tetap belajarmenjadi sangat menentukan.
3. Faktor Kejiwaan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) siswa unutuk belajarsecara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ada siswa yang tidak suka matapelajaran tertentu karena ia selalu gagal mempelajari mata pelajaran itu.
Jika hal ini terjadi, siswa tersebut akan mengalami kesulitan belajar yangsangat berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yangmenyebabkan kesulitan belajar. Contoh lain adalah siswa yang rendah diri,siswa yang ditinggalkan orang yang paling disayangi dan menjadikannyasedih berkepanjangan akan mempengaruhi proses belajar dan dapatmenjadi faktor penyebab kesulitan belajarnya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa anak yang dapat mempelajari suatu mata pelajaran dengan baikakan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, anakyang tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau kurangberhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Karenanya, tugas utamayang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantusiswanya sehingga mereka dapat mempelajari setiap materi dengan baik.
Yang perlu mendapatkan perhatian juga, hukuman yang diberikan seorangguru dapat menyebabkan siswanya lebih giat belajar, namun dapat jugamenyebabkan mereka tidak menyukai guru mata pelajaran tersebut. Dapatjuga terjadi, si siswa lalu membenci sama sekali mata pelajaran yang diasuhguru tersebut. Kalau hal seperti ini yang terjadi, tentunya akan sangatmerugikan si siswa tersebut. Peran guru memang sangat menentukan.
Seorang siswa yang pada hari kemarinnya hanya mampu mengerjakan 3 dari 10 soal dengan benar, lalu dua hari kemudian ia hanya mampumengerjakan 4 dari 10 soal dengan benar, gurunya harus menghargaikemajuan tersebut. Guru hendaknya jangan hanya melihat hasilnya saja,namun hendaknya menghargai usaha kerasnya. Dengan cara seperti ini,diharapkan si siswa akan lebih berusaha lagi. Intinya, tindakan seorangguru dapat mempengaruhi perasaan dan emosi siswanya. Tindakantersebut dapat menjadikan seorang siswa menjadi lebih baik, namun dapatjuga menjadikan seorang siswa menjadi tidak mau lagi untuk belajar suatumata pelajaran.
4. Faktor Intelektual
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan kurang sempurna atau kurang normalnya tingkat kecerdasan siswa.Para guru harus meyakini bahwa setiap siswa mempunyai tingkatkecerdasan berbeda. Ada siswa yang sangat sulit menghafal sesuatu, adayang sangat lamban menguasai materi tertentu, ada yang tidak memilikipengetahuan prasyarat dan juga ada yang sangat sulit membayangkan danbernalar.
Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebabkesulitan belajar pada diri siswa tersebut. Di samping itu, hal yang perlumendapatkan perhatian adalah para siswa yang tidak memiliki pengetahuanprasyarat. Ketika sedang belajar matematika atau IPA, ada siswa SLTP yangtidak dapat menentukan hasil 1/2 + 1/3, (–5) + 9, ataupun 1 : ½. Siswaseperti itu, tentunya akan mengalami kesulitan karena materi terebutmenjadi pengetahuan prasyarat untuk mempelajari matematika ataupunIPA SLTP. Untuk menghindari hal tersebut, Bapak atau Ibu Guru hendaknyamengecek dan membantu siswanya menguasai pengetahuan prasyarattersebut sehingga mereka dapat mempelajari materi baru dengan lebihbaik.
5. Faktor Kependidikan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan belum mantapnya lembaga pendidikan secara umum. Guru yangselalu meremehkan siswa, guru yang tidak bisa memotivasi siswa untukbelajar lebih giat, guru yang membiarkan siswanya melakukan hal-hal yangsalah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan siswa, sekolah yangmembiarkan para siswa bolos tanpa ada sanksi tertentu, adalah contoh darifaktor-faktor penyebab kesulitan dan pada akhirnya akan menyebabkanketidak berhasilan siswa tersebut.
Cara mengatasi kesulitan belajar
Berdasarkan gejala yang teramati dan faktor penyebab kesulitan belajar, maka upaya dilakukan guru antara lain:
1.Tempat duduk siswa
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat duduk bagian depan. Mereka akan dapat melihat tulisan di papan tulis lebih jelas. Begitu pula dalam mendengar semua informasi belajar yang diucapkan oleh guru.
2.Gangguan kesehatan
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.
3.Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan melaksanakan program remedial. Teknik program remedial dapat dilakukan  dengan berbagai cara. Di antaranya adalah  mengulang kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai, memberikan tugas-tugas tertentu kepada siswa, dan lain sebagainya.
4.Bantuan media dan alat peraga
Penggunaan alat peraga pelajaran dan  media belajar kiranya cukup membantu siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Boleh jadi kesulitan belajar itu timbul karena materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa.
5.Suasana belajar menyenangkan
Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah menciptakan suasana belajar kondusif. Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran.
6.Motivasi orang tua di rumah
Anak yang mengalami kesulitan belajar perlu mendapat perhatian orang tua dan anggota keluarganya. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan motivasi ekstrinsik dan intrinsik agar anak mampu memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Selain itu juga orang tua perlu memperhatikan kesehatan tubuh anak dengan memberikan makanan dan miniman yang bergizi disertai dengan suplemen pembangun tubuh yang cukup. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini